Menyapa Kembali

Masih ada yang menulis blog dan membaca blog di wordpress kah? Atau sudah pada berpindah ke medium? Statistik menurun tajam ya, artinya nampaknya blog sudah mulai ditinggalkan. Tapi rasanya tidak rela meninggalkan halaman rumah kedua saya ini. Mari kita beres-beres.

Beberapa waktu lalu login lagi ke blog ini dan iseng-iseng merubah theme/tampilan halaman dari blog ini. Mencoba berbagai theme, tapi ga ada yang cocok dengan saya, dan ketika mau kembali ke tampilan sebelumnya, saya lupa nama penyedia theme-nya. Diubek-ubek di dashboard tetap tidak ketemu, haha. Ngubek-ngubek dashboard lagi untuk cari theme yang mungkin saya suka, ada yang saya suka! Eh tapi ko ketika mau atur-atur widgetnya, saya gagap banget! 😀

Dulu padahal urusan atur widget demi tampilan penuh pencitraan bisa sat set sat set lancar. Pengaruh usia, hehehe. Besok-besok lagi deh atur-aturnya. Sekarang fokus di menumbuhkan kebiasaan menulis lagi dulu. Kata salah seorang creative speaker, setidaknya kita itu perlu satu wadah untuk menuangkan fikiran, sehingga semua tidak hanya tertinggal dan berlalu di fikiran. Ya apalagi otak saya kapasitasnya semakin berkurang. Mari menulis lagi!

Tapi dengan keinginan menulis lagi ini, saya jadi kefikiran..Menentukan batasan untuk diri sendiri yang boleh dan tidak boleh dituliskan bagaimana ya?

Tentang Kehilangan Video dan Foto di HP

Sudah lama sekali tidak menulis disini. Tidak sibuk, hanya malas saja, Terbawa arus bahwa platform menulis sebagai “caption” pada sebuah gambar terasa lebih menyenangkan.. yak, instagram dan sejenisnya!

Lagi sedih, ingin menulis agak panjang.

Minggu lalu iPhone saya bermasalah, hanya masuk logo, setelah itu restart terus menerus. Nampaknya, berawal dari keterlambatan updtae iOS ke versi terbaru. Dan keterlambatan itu juga disebabkan karena full storage, lalu malas mengaturnya, sehinggan iOS tidak terupdate secara otomatis, tapi harus manual.

Dibawa ke counter service katanya harus factory reset dan install ulang iOS. Semua data foto, video, dokumen..hilang. Kemarin-kemarin belum terasa sedih, karena masih seneng euphoria bisa pakai hp lagi setelah 5 hari off.

Baru terasa sedihnya hari ini.

Hari ini sejujurnya cape banget, beberapa hari terakhir anak-anak diare.. Lalu yang satu plus sariawan, yang satu plus tumbuh gigi. Keduanya jadi susah makan. Akhirnya beberapa malam terakhir tidur mereka tidak nyenyak, beberapa kali bangun dan menangis. Pastinya karena lapar, sehingga tidur tidak nyaman. Dan ini tanggal tua, hati deg-degan cukup ga uang belanja sampai akhir bulan.

Hari-hari yang bisa dilalui tanpa memarahi anak, adalah hari-hari yang patut disyukuri. Tapi hari ini rasanya meledak. Jadi marah-marah ke anak-anak untuk hal-hal yang seharusnya tidak perlu marah.

Menjelang mereka tidur pun saat-saat yang menguras emosi. Mereka ingin tetap bermain, meskipun badannya sebenarnya sudah menolak dan meminta segera beristirahat. Kalau sang Ibu, memang selalu dari sehabis Magrib battery mulai lemah, sehingga ngantuk-ngantuk. Akhirnya mereka tidur, mungkin dengan sedikit kesal karena harus saling adu menang dengan saya.

Ketika melihat mereka tidur, barulah rekaman demi rekaman tentang mereka muncul di ingatan. Harusnya hari ini saya bisa lebih sabar, lebih menemani mereka dan “benar-benar hadir” bagi mereka. Harusnya lebih banyak bersyukur, mereka adalah anugerah terindah yang diamanahkan kepada saya.

Kalau sedang haru seperti ini, suka ingin melihat kembali masa-masa dari mulai mereka baru lahir, bertumbuh dari hari ke hari. Tidak menyangka kehilangan ratusan foto dan video mereka bisa sesedih ini. Banyak kenangan yang sangat berkesan tersimpan dalam foto dan video yang tak mampu diingat oleh memory otak saya. Merasa kehilangan sekali.

Setidaknya momen 2 tahun 3 bulan dalam kehidupan mereka yang terekam kini jadi tidak dapat diputar kembali, kecuali mengandalkan ingatan. Padahal mereka senang sekali melihat foto-foto dan video-video mereka dulu. Sehari-hari saya senang sekali mengabadikan saat ketika mereka sedang makan, liburam, bermain, tidur..

Betapa luar biasanya pertumbuhan mereka. Ingin menuliskannya disini beberapa saat yang saya anggap berkesan dalam pertumbuhan mereka agar suatu saat dapat kami baca kembali.

  1. proses belajar makan squishy 1 yang mengadopsi BLW. Usia 7mo dia sudah bisa makan sop iga dan mengecap seluruh bagian daging iga beserta tulangnya.
  2. kakinya bergoyang-goyang menikmati setiap sesi makan di kursi makannya.
  3. Squishy 1 seringkali diajak berlibur, dan lebih banyak pula bersosialisasi dengan orang lain. Sedangkan squishy 2 lahir hanya 2 bln sebelum pandemi, sehingga hampir tidak ada momen berliburnya dan sedikit sekali rekaman dia bersama orang lain selain kami.
  4. Foto-foto dan video saat saya memberikan mereka media mainan edukatif. Squishy 1 di usia 15mo sudah dapat mengelompokkan warna. Media permainan kesukaan dia saat itu adalah pompom beraneka warna.
  5. Squishy 1 sangat sering saya ajak earthing, duduk di atas rumput tanpa alas kaki dan tanpa pakaian panjang.
  6. Squishy 2 saya ajarkan makan spoonfed, dan saya perkenalkan perrmainan motorik kasar dengan media menyentuh es batu.
  7. Squishy 2 hingga saat ini (usia 13mo) masih belum nyaman menginjak rumput. Earthingnya sangat terbatas.
  8. Usia 14mo squishy 1 sudah bisa makan pakai sendok sendiri, dan makanan yang paling ia sukai di masa-masa itu adalah bubur kacang ketan hitam dan tekwan.
  9. Squishy 2 dapat meminum dari sedotan tanpa pernah saya ajarkan, dia hanya mencontoh kakaknya.
  10. Saya suka sekali memotret masakan yang saya buat untuk mereka.

banyak sekali..semua berkelebat putus-putus dalam ingatan. Ingatan kita sudah banyak kontaminasi, sehingga untuk merekam semua kejadian 2 tahun terakhir saja begitu sulit.

Momen kebersamaan dengan keluarga lebih penting, “kehadiran penuh” untuk keluarga tak dapat digantikan oleh apapun. Oleh alat penyimpan tercanggih manapun. Berusaha untuk selalu menanamkan kenangan terbaik yang akan mereka rekam dalam ingatan mereka, untuk mereka ingat di masa mereka tumbuh kemudian. Semoga lebih banyak waktu untuk kami bersama dan mengungkapkan cinta satu sama lain.

Menuliskannya sambil menangis.

Nomadic Heart

Pernah bertanya pada diri sendiri, di tengah malam ketika tangan sibuk memilah barang apa saja yang akan disertakan untuk perjalanan beberapa hari ke depan.

“kenapa harus melakukan perjalanan-perjalanan ini sendiri? sampai kapan akan demikian?”

go ahead.

karena ternyata, kadangkala teman perjalanan terbaik bukanlah melulu yang bersamamu merangkai setiap rencana perjalanan, menyiapkan perlengkapan bersama, dan mengukur jarak bersama.

Teman perjalanan yang terbaik kadangkala adalah senyum sapa penjual sarapan pagi di kota barumu selagi kamu masih belum juga mandi, mereka yang menceritakan kotanya dengan penuh bangga di balik kemudi, mereka yang membuka bekal perjalanannya denganmu untuk berbagi, rintik hujan pagi hari di tepi candi, hembus angin di balik dedaunan, doa para terkasih dari kejauhan… dan… rasa rindu yang menarikmu  untuk segera pulang.

setiap perjalanan mengajarkamu kemana seharusnya kamu kembali.

(rindu yang hebat untuk teman-teman perjalananku : bunga-bunga aneka warna mencolok yang tengah bermekaran di Gardens By The Bay, melihat kerlip cahaya Singapura malam dari 800 meter ketinggian, senyum tanpa gigi seorang Ibu yang memakai kebaya sepulang dari pasar di angkutan menuju Ullen Sentalu, semilir angin di Taman Sari, buah kersen dari tangan pengemudi di Kediri, sepasang tangan yang kasar namun begitu penuh kehati-hatian menyentuh kitab Jawi di Gua Maria Kediri, rona-rona merah di Blitar, bulan sempurna berkeliling bintang dipandang sembari terlentang di atas hamparan pasir pantai Untung Jawa,  kabut pagi di Bromo, suara rel kereta yang bertabrakan dengan roda besinya tak sejalang dengan hatimu yang sepi,  suara para peziarah bersahutan melantunkan doa dan pujian di tepi astana para pemimpin pesantren di Jombang, hujan di Trowulan, bunga kamboja menjatuhkan diri di dinding candi-candi Majapahit, senyapnya makam pendita di Bayat dalam lantunan doa  di hati para pemuja, satu langkah kaki peziarah Gua Maria Bayat yang memunguti setiap helai daun yang dilaluinya, mengamati setiap bahagianya perjumpaan dan beratnya perpisahan di kursi tunggu Stasiun Kutoarjo,  dan… degup hati ketika akhirnya sampai di sebuah kota yang sangat enggan kau datangi namun tak jua kau beranjak darinya demi sebuah pembuktian bahwa hatimu begitu kuat untuk merelakan semuanya benar-benar berakhir..)

perjalanan tak ubahnya sebuah ziarah panjang para penempuh perjalanan di dunia, sebuah perjalanan spiritualitas yang mengungkapkan fakta bahwa banyak hati yang sepi, hati yang patah, hati yang berprasangka, hati yang bersukaria, yang masing-masing seperti ingin saling mencari dan melengkapi. Menjelajahi setiap hati dari para penempuh perjalanan di dunia, termasuk dirinya sendiri.

.. berhentilah menandai peta, biarkan hatimu yang memandu ..

– teman perjalanan (nomadic heart)

semakin sering kamu melakukan perjalanan, kamu akan menyadari betapa hatimu bukannya sulit untuk dimiliki, namun hatimu tertinggal di setiap tempat yang telah kamu kunjungi, serpihannya tercecer di setiap sudut tempat-tempat itu..

nomadic heart.

p.s : no pictures are enough to describe how i miss my traveling.

Have I found You?

img03025-20121112-1705

 

Buah naga yang hanya separuh ini mengungukan sepanci es campur. Tanpa rekayasa.

Banyak orang yang diam-diam mewarnai hidup kita. Pilihannya jadi pilihan kita, sikapnya jadi rujukan kita.

analogi yang ngga mainstream itu dikaitkan dengan makanan, kenyang perut dan ide tertuangkan.. ya ga my fav writer, Mba Anna!

 

p.s : Have i found you, flightless bird?

Jalan Kampus Dua

If people knew how far their words went when they hurt other people… if only they knew.

Have you ever thrown the ball to the wall and you underestimated your strength, and the ball ended up back to your face; made it bruises ?

That’s kind of hurtful words do. You think you’re just throwing them at someone’s face but really you’re launching them through their entire body, through their heart, slicing their heart into pieces. You bruise them.

entah saya yang terlalu sensitif atau bagaimana, bahkan cara seseorang melihat saya dengan matanya bisa menyakiti saya begitu rupa. dan terlebih lagi bukan hanya pandangan, ucapan yang menyakitkan bisa lebih melukai saya tanpa ampun.

***

Begitu merindukan teman-teman di rumah itu. Yang akan memeluk saya, “mari sini, pasti lelah seharian di kantor, minum teh dulu..” Ibu itu akan mengantarkan sendiri dengan tangannya aneka kue hidangan di piring ke hadapan saya, dan tak akan pergi sebelum saya mengambilnya. Mereka memasak dengan tangan dan uang mereka sendiri seluruh hidangan untuk para tamu yang sekian banyaknya itu..

“jangan datang dalam keadaan kenyang, datang kesini kapanpun sedang lapar, dan mohon jangan pulang sebelum kenyang..”

Ada berkah dari setiap makanan itu, makanan yang diolah oleh tangan-tangan yang paling lembut di rumah.. dimasak penuh pengkhidmatan. Pengkhidmatannya luar biasa.

Rindu mereka.

Dari sekian banyak orang-orang yang berlalu di sekitarmu, ada seleksi alam yang mengirimkan nama-nama terpilih kepada hatimu. Nama dari orang-orang yang akan menerima dirimu seutuhnya, bukan karena kamu apa atau siapa, karena dirimu saja. Your whole being . Mereka yang tidak akan mengkhianatimu.

Berikan penghormatan kepada mereka, kirimi mereka doa.

Can’t wait to see them tonight.

Teringat potongan lirik dari lagu karya Sunan Bonang yang dipopulerkan Pak Emha Ainun Nadjib; untuk mengobati hati yang luka, untuk mengobati hati yang rusak..

Tombo ati iku limo perkarane

Kaping pisan moco Qur’an lan maknane

Kaping pindo sholat wengi lakonono

Kaping telu wong kang sholeh kumpulono

Kaping papat kudu weteng ingkang luwe

Kaping limo dzikir wengi ingkang suwe

Salah sawijine sopo bisa ngelakoni

Mugi-mugi gusti Allah nyembadani

.. salah satu obat hati adalah berkumpullah dengan orang-orang shalih ..

***

p.s : reading Osama’s index to calm my heart

  1. What in The Qur’an can help me?
  2. How do we know if God is actually good?
  3. How do I get closer to God?

#Fail

There is an ancient Chinese belief which states that there is an invisible red thread that connects each of us to all of the individuals who have been, currently are, and will in the future be important to us in our lives.

This red thread can stretch, twist, and bend… but will never break.

-red thread

Tiba-tiba seorang teman mengirimi pesan.

“milt, ternyata teori serendipity dan red thread itu betul-betul ada!”

Kemudian dimulailah cerita panjang mengenai pertemuannya dengan seorang stranger di perjalanannya dari Jakarta menuju kota x di Timur Indonesia. Begitu manis. Dan saya akan menuliskannya sebagaimana aslinya cerita darinya.

** edited  03rd Dec**

(deleted story by request)

“Such a red thread that invisibly connects us. Ku pikir klo jodoh ketemu lagi. Aku salah gak milt? Andai akunya yang jadi cowok pasti aku samperin dan ngajak kenalan.”

intinya, mereka ketemu dari mulai Jakarta sampai kota itu beberapa kali.. dan saling senyum, tapi ga saling sapa. dan mereka ga bertukar kontak satu sama lain.

Silly as hell ya, ternyata anti klimaks banget!

Coba maaan, 2 orang asing udah hopeless ngga ketemu, taunya ketemu lagi 2 kali! Silly banget kalau ngga saling sapa ya?!

Kadang suka berfikir, dunia digital itu sudah mengubah cara kita bercakap. Kenapa saya merasa kita jadi singkuh berbicara dengan orang asing di kehidupan nyata, padahal kita seringkali bercakap dengan orang asing di media sosial, bahkan tanpa sungkan sampai twitwar kan?!

Sedangkan di kehidupan nyata, kita tidak sebegitunya. Di kereta, misalnya…dua penumpang perlu beberapa saat untuk kemudian saling menyapa karena keduanya tenggelam di layar masing-masing. Jika keadaan membaik dan saling menyapa, yang ditanya untuk saling mengenal adalah alamat social media, bukannya nomor telepon atau alamat rumah misalnya! 😀

Gregetan ngga sih mendengar kisah mereka. Teman saya itu histeris menyesali karena dirinya terlalu naif. Jika memang si cowo itu tertarik juga, and doing nothing saat itu, naif banget! Mereka akan menyesalinya. Mereka mungkin berfikirnya, ah jodoh ngga akan kemana, kalau jodoh ketemu lagi! Sayangnya Tuhanmu bukan biro jodoh. Begitu banyak orang-orang yang dihadirkan ke kehidupan kita, itulah jodoh pilihan, take them or leave them.

Akhirnya teman saya sedang mengusahakan plan B (caranya rahasia tapi), tapi saya berani bertaruh, bahwa ini akan sulit, dan kabar buruknya nanti bahwa mereka will remains stranger, tidak akan bertemu lagi, kecuali jika ada keajaiban yang sangat besar.

… Seperti ketika suatu saat.. di awal 2013…

Saya sedang berada di sebuah meja makan tenggelam dalam sebuah tugas kuliah, ketika seseorang ini (mungkin karena begitu tajam dan kuatnya energi yang dikirimkannya ketika menatap saya, haha!) saya tangkap sedang terpaku memandangi saya dari meja seberang. Matanya mengikuti kemana pun gerak saya sambil tersenyum yang assdfgkkgll entah apa namanya. Makanan di hadapannya sudah habis sejak beberapa saat sebelum ia memandangi saya.

Saya singkuh, apa ada yang salah dengan saya..? Tapi meski caranya semanis itu pun rasanya tidak nyaman ya dipandangi terus menerus, heheh. Akhirnya setelah lelah menunduk, saya menengadah dan memberikan senyum yang juga adhshddjfs kepadanya. Dan yang mengejutkan, dia malah menunduk.

???

Ketika saya tersenyum, dari sudut mata, nampak anak di sebelahnya (tampaknya adiknya) memberi isyarat agar dia segera menghampiri saya. Tapi dia tidak bergeming. Tak lama kemudian bapaknya (yang telah selesai shalat) kembali ke meja mereka. Si the guy ini, membuka tasnya dan mengambil sarung, mau shalat (yaaaay, manis banget kan itu! A guy yang secara style ngga ikhwan sama sekali tapi kemana mana bawa sarung! Dan manis banget itu cowo-cowo yang seusia gitu hangout sama bapaknya! hehe). Kemudian berdua adiknya melewati saya, dan cuma adiknya dong yang menyapa! “mba” sambil senyum, si the guy diam, dan saya ga berani liat wajah mereka.

Kembalinya mereka dari mushala, duduk kembali di meja mereka dan lagi menatap saya. Kali saya ini pasrah, menunduk saja! Who cares, ngga usah ada senyum-senyuman lagi! 5 menit kemudian saya menyadari mereka beranjak, menuju area parkir. Saya melihat mereka pergi, melihat punggungnya, dan si adik yang tampaknya (ini versi gr-nya!) confronting sikap diamnya sang kakak itu!

Beberapa detik sebelum dia memasuki kendaraannya, dia berbalik melihat ke arah saya tanpa senyum! Gahh! Meskipun kami tidak berbicara, dia tersenyum at his last glance would be better,  i wouldn’t ask more, i can let go that we ever happened to meet. Tapi dengan wajah tanpa ekspresi itu, what did you expect man?

Setahun setelah itu, saya di kafe itu lagi, meskipun tidak dapat mengingat jelas wajahnya seandainya pun dia ada disana, tapi nampaknya dia tidak ada disana. You may say i’m way too mellodrama, haha! Lebih dari satu tahun hingga saya kemudian merelakan momen itu. Berhenti mengiriminya doa setiap habis shalat. Hanya sesekali jika ingat, mengirim al fatihah untuk mereka. Toh di akhirat nanti pasti bertemu.

***

So many people come into our life as blessings and as lessons to be learned. May you all be blessed with a meeting with beautiful strangers.

IMG_3522

.. dan kau ada di antara miliaran manusia, dan kubisa dengan radarku menemukanmu – perahu kertas ..

p.s. berharap teman saya itu bertemu lagi dengan stranger Jakarta-Papuanya. fingercrossed! 🙂

1 Dzulhijah.

IMG-20150915-WA0000

1 Dzulhijah marked as the marriage anniversary of Sayyidah Fathimah as dan Imam Ali as.. congratulation to Rasulullah sawa and Sayyidah Khadijah first and foremost, and to all the lovers in the world! may we all be blessed with a beautiful marriage too! i feel like i want to give everyone some chocolate or ice cream. 🙂

the other good news is..my best traveling mate will make a spiritual journey to somewhere (a place i really want to be at everytime!) on the next two months!

i’m so happy for her yet i’m so sad that i can’t go with her.. i’m so happy for her that she will go with the lovely people from our community, i’m so sad because now what happened to me recently makes me feel like i’m becoming far away from where i want to be at. i’m so sad because someone asked me to go with him next year and it would be our first spiritual trip together.. i’m so sad because seems like i have to let this go..

***

Haru Biru

Akhir pekan lalu mengharu biru banget. Dapat kabar duka dari orang terdekat.

Dulu saya percaya, bahwa memang kita bisa menyimpan rasa cinta kita kepada satu orang saja hingga akhir hayatnya, meskipun pada kehidupannya mereka tidak berjodoh, dan masing-masing menikah kepada orang yang baru. Saya percaya itu, meski hanya melihatnya melalui roman atau kisah di televisi.  Saya percaya bukan karena saya mengalami, tapi saya percaya kepada ‘rasa cinta’ nya itu sendiri. Cinta berdiri sendiri, tak dapat dibagi. Perhatianlah yang dapat. Kurang lebih demikian. Rada serius ini nulisnya (meskipun ga jago menuangkannya dalam tulisan).

Tapi, ketika itu benar-benar terjadi di sekitar saya, di hadapan saya, rasanya takjub. Seseorang di sekitar saya di sisa-sisa waktunya sebelum pergi, berbicara tentang perasaannya yang ia simpan sekian lama untuk mantan kekasihnya. Padahal ia kemudian menikah dengan orang lain beberapa tahun lamanya. Begitu haru biru kisahnya..dan tak layak saya menuliskannya disini. How this is even about me, when the ones who really mourn are the families of him. Pada akhirnya keduanya tak bersatu.. innalillahi wa inna ilaihi rajiuun..

Tidak punya banyak kata-kata untuk menuliskannya.. 4 hari ini saya terus menerus menangis setiap kali mengingat kisah mereka.. Saya terharu karena saya turut serta menjadi saksi kisah mereka berdua.. Sampai hari ini pun, hati saya masih hancur setiap kali mengingatnya. (menggabungkan diri dengan mereka yang berdoa untuk almarhum)

***

Udah lama banget ngga pernah punya teman yang dapat diajak bicara tentang cinta.. Mau sharing tentang kejadian itu aja jadi males. Males, kalo udah bicara tentang itu suka dibilang ‘makanya nikah, biar tahu rasanya cinta’. Beberapa orang itu suka banget instant bullying, bicara cinta dikit dianggap galau, disuruh nikah, dst. Padahal cinta itu kan universal ya, ada dimana saja..

… take a look around at your side
no one talk about love tonight
… its just so irritating
to say every little thing
when its just so obvious
about my brittle feeling

(No one Talk About Love Tonight – Letto)

6331_116253812943_700877943_2423348_5838044_n