
Ramadhan day 26

Surat Yusuf is so beautiful. It teaches me that the closest people can betray and cheat on you. Broken hearts can be healed with love, ease comes after hardship, being sad doesn’t equal being ungrateful, and people of patience will have beautiful endings.
Welcome the Holy Month of Rajab.. may Allah replace our anxiety with reassurance. 🤲🏽
i don’t know how evil works to whisper doubt into human’s heart..that even something that should make your heart warm and tranquil, they make it so confused and scary.
Say, ” i seek refuge in The Lord of Mankind” (1) The Sovereign of Mankind (2) The God of Mankind (3) From the evil of the retreating whisperer (4) Who whispers [evil] into the breasts of mankind (5) From among the jinn and mankind (6)”
isn’t it weird how you feel the darkness when you are holding light from your candle?
i don’t want to push my self too much, too hard. Won’t let anything ruin my journey.
hold my hand, hold this light, let’s continue walking to the new path.
Ketika kita berjalan berdampingan dengan seorang teman, seorang pasangan.. berbagi kata-kata manis, berbagi arti senyuman yang hanya dipahami keduanya, kita seolah merasa bahwa arah hidup kita telah tergapai dengan segera, dan selamanya ingin tetap berjalan bersama mereka.
Sementara itu.. di sisi lain, petualangan yang sama namun dijalani sendiri, terasa lebih panjang, lebih kedap suara, dan dalam beberapa bagian perjalanannya, bahkan terasa lebih sukar dilalui.
Sebagaimana hidup. Petualangannya jika dilalui sendiri terasa lebih lama, sukar dilalui, tidak berarti. Tapi ketika segalanya dibagi dengan yang terkasih dari seluruh kekasih, seketika hangat di hati. Jarak terasa lebih singkat, tujuan terasa lebih dekat.
Berjalanlah dengan ia, yang terkasih. Yang awal dari segala cipta dan cinta. Berjalanlah dengan ia; yang jika bukan karenanya, DIA tak akan menciptakan alam semesta, DIA tidak akan menciptakan perjalanan itu sendiri.
Berjalalah bersamanya, menujuNYA; yang adalah Jalan, dan sekaligus Tujuan.
Sesungguhnya telah datang kepadamu seorang Rasul dari dirimu sendiri. Berat dirasa olehnya penderitaanmu, sangat menginginkan keselamatan bagimu, amat belas kasihan lagi penyayang terhadap orang-orang mukmin. [Al Taubah 128]
If people knew how far their words went when they hurt other people… if only they knew.
Have you ever thrown the ball to the wall and you underestimated your strength, and the ball ended up back to your face; made it bruises ?
That’s kind of hurtful words do. You think you’re just throwing them at someone’s face but really you’re launching them through their entire body, through their heart, slicing their heart into pieces. You bruise them.
entah saya yang terlalu sensitif atau bagaimana, bahkan cara seseorang melihat saya dengan matanya bisa menyakiti saya begitu rupa. dan terlebih lagi bukan hanya pandangan, ucapan yang menyakitkan bisa lebih melukai saya tanpa ampun.
***
Begitu merindukan teman-teman di rumah itu. Yang akan memeluk saya, “mari sini, pasti lelah seharian di kantor, minum teh dulu..” Ibu itu akan mengantarkan sendiri dengan tangannya aneka kue hidangan di piring ke hadapan saya, dan tak akan pergi sebelum saya mengambilnya. Mereka memasak dengan tangan dan uang mereka sendiri seluruh hidangan untuk para tamu yang sekian banyaknya itu..
“jangan datang dalam keadaan kenyang, datang kesini kapanpun sedang lapar, dan mohon jangan pulang sebelum kenyang..”
Ada berkah dari setiap makanan itu, makanan yang diolah oleh tangan-tangan yang paling lembut di rumah.. dimasak penuh pengkhidmatan. Pengkhidmatannya luar biasa.
Rindu mereka.
Dari sekian banyak orang-orang yang berlalu di sekitarmu, ada seleksi alam yang mengirimkan nama-nama terpilih kepada hatimu. Nama dari orang-orang yang akan menerima dirimu seutuhnya, bukan karena kamu apa atau siapa, karena dirimu saja. Your whole being . Mereka yang tidak akan mengkhianatimu.
Berikan penghormatan kepada mereka, kirimi mereka doa.
Can’t wait to see them tonight.
Teringat potongan lirik dari lagu karya Sunan Bonang yang dipopulerkan Pak Emha Ainun Nadjib; untuk mengobati hati yang luka, untuk mengobati hati yang rusak..
Tombo ati iku limo perkarane
Kaping pisan moco Qur’an lan maknane
Kaping pindo sholat wengi lakonono
Kaping telu wong kang sholeh kumpulono
Kaping papat kudu weteng ingkang luwe
Kaping limo dzikir wengi ingkang suwe
Salah sawijine sopo bisa ngelakoni
Mugi-mugi gusti Allah nyembadani
.. salah satu obat hati adalah berkumpullah dengan orang-orang shalih ..
***
p.s : reading Osama’s index to calm my heart
jokes (more specifically) hatred thrown towards shia from the majority madhab bastards not gonna lie is the most awful. How in the world they dare to throw them directly in front of my face, deafen my ear, slice my deepest heart into pieces.
Ya ‘Ali madad.
Some are happy by the coming of Muharram as a new year, some are breaking in silence on Muharram because of the tragedy happened more than1400 years ago to the grandson of the most perfect human being on earth.
But why breaking the silence of Muharram by complaining to others about how should others understands our mourn?
If you want to mourn this month, just mourn by yourself. Why others should mourn with you? Why your grieve and your sadness should be important to others?
Mourn by yourself, connecting by yourself why you mourn this month, why you need that mourn for yourself.
Wish everyone a spiritual journey during this Muharram to soften the heart.. some hearts are ill.
…
Pernahkah kamu berada di titik terendah dalam dirimu yang bahkan membuatmu merasa kamu tidak layak untuk menggumamkan Nama-NYA di lidahmu? Kelu. Putus asa bertanya pada dirimu sendiri; siapa lah aku berani memanggil Nama-NYA setelah berzalim kepada diri sendiri karena dosa-dosamu?
Tapi dalam waktu bersamaan kamu tidak menemukan tempat berlindung dari kehancuranmu, dari kesedihan yang secara perlahan menghancurkan dan merusak hatimu.
Rebuild. Rebuild. Rebuild. Rebuild your relationship with Allah. Dia adalah Tujuan dan Dia pula Jalannya. Dialah pencipta hatimu, dan letakkanlah hatimu pada Penciptanya.
Tidak ada seorang pun yang datang padaNya dan kembali tanpa jawaban.
…
– m –
Saya selalu penasaran pada bagaimana seseorang bisa begitu baik dalam berbohong dan menyembunyikan sesuatu. Pernahkah kamu berada pada situasi dimana kamu tau seseorang sedang menyembunyikan sesuatu darimu, dan kamu hanya duduk disana menunggu akan sejauh apa mereka melakukannya? why hiding things from me? am i don’t deserve the truth?
.. II pause II ..
insha Allah, the help of Allah comes in proportion to the hardship. The greater our pain, the sweeter the comforter. The harder our test, the larger the reward. The bigger our wound, the stronger the healing.
just put my heart in the Hands That Created it and minimize my depending on His creations. Just recline my wounds and depend only to Him, depending on His creation will only takes you into disappointed.
***
don;t let it fool you down, milta. here comes the mood booster!
i won’t let the stress get at me, let’s see how long i can do it. 🙂 🙂 🙂
– m –
Acceptance and being honest to myself about my fears and my hopes not lying is the most difficult things to do. Especially when you are being accustomed with broken hearts. It’s like you can inhale but can not exhale.. and the beat in my chest! so many surprise. So many choices to be made, so little time to decide. may Allah guide me to a beautiful decision.
Nah. Don’t be hard to yourself, don’t be hard to yourself, don’t be hard to yourself, milta..
So that you will not be saddened for whatever does not come to you, nor be overjoyed in what has come to you…(Al Qur’an/57:23)
You, Who is both Destination and Path.. i call You with a tongue that has been paralyzed by its sin, I confide to You with a heart that has been doomed by its mischief.