On Jealousy

Saya merasa diri saya pencemburu yang parah terhadap suami. Tapi biasanya cemburu saya tidak berbentuk marah-marah dan berargumen keras dengannya. Jika cemburunya terlihat dalam suara yang lebih tinggi, dapat dipastikan itu bukan marah atau cemburu yang sebenarnya, hehe. Kebanyakan wanita memang memilih diam ketika ia marah. Saya termasuk yang demikian. Sebaper drama Korea saja, di dalam hati bergemuruh, menyedih-nyedihkan keadaan, lalu menangis mengasihani diri sendiri, menyalahkan keadaan, akhirnya sulit menentukan; sebenarnya yang membuat saya cemburu kepada suami itu apa.Ternyata hal itu terasa ga sehat banget. Kita jadi tidak respek terhadap diri sendiri. Fikiran juga jadi kalut terus.

Jadi ingat ucapan seorang teman, selayaknya lah semua bermuara dan kembali kepada Pemilik Hati. Kita tidak bisa menggenggam terlalu erat rasa cinta itu. Semuanya berada di genggamanNya.

Sebagai laki-laki, fitrahnya suami adalah makhluk yang bebas. Bebas berkehendak, tetapi setiap perbuatannya diikuti oleh tanggung jawab dan konsekuensi. Berbeda dengan seorang istri, ketika perjanjian agung diikrarkan, ia menikahkan dan menyematkan dirinya kepada suaminya (bukan sebaliknya), mahar dia terima, beberapa hak dalam kebebasannya ditebus. Rasa malu menjadi harga diri dan jihad terbesarnya. Ini bukan gap gender, tapi memang alaminya demikian.

Fitrahnya memang suami tidak dapat menghindar dari aktivitas sosialnya. Gravitasi hidupnya lebih banyak, hak-hak sosialnya lebih luas, oleh karenanya rentan dengan segala resikonya. Perlu tameng lebih lebih ekstra dari dirinya untuk mengendalikan fitrahnya itu. Sehingga, apa yang dapat mengontrolnya adalah tingkatan ilmunya mengenai tanggung jawabnya di dunia dan di akhirat. Harga dirinya ada pada fikiran dan sikapnya.

Sebagai istri, saya tidak berhak membatasi kehidupan interaksi sosial suami, itu jelas melawan haknya. Saya hanya dapat mengingatkan tentang tanggung jawabnya dan bahwa apapun yang kita miliki bermuara dan berakhir padaNya. Seorang istri tidak bisa menjadi gawang terus untuk membatasi gerak suami, lelah sendiri nanti. (:

Betapa manusianya kita yang dapat terlemahkan oleh sesuatu yang kita genggam terlalu erat. May Allah give us strength to manage jealousy…amin.

Cemburu wanita yang berlebihan akan menyebabkan kerusakan, sedangkan cemburunya laki-laki adalah kehormatan

– Imam Ali as

 

p.s : Sudah lama sekali tidak menuangkan fikiran di dalam tulisan, mungkin juga karena berkurangnya aktifitas membaca. Ini jelas sebuah kemunduran, mari berdayakan jiwa lebih baik lagi. (:

Jalan Kampus Dua

If people knew how far their words went when they hurt other people… if only they knew.

Have you ever thrown the ball to the wall and you underestimated your strength, and the ball ended up back to your face; made it bruises ?

That’s kind of hurtful words do. You think you’re just throwing them at someone’s face but really you’re launching them through their entire body, through their heart, slicing their heart into pieces. You bruise them.

entah saya yang terlalu sensitif atau bagaimana, bahkan cara seseorang melihat saya dengan matanya bisa menyakiti saya begitu rupa. dan terlebih lagi bukan hanya pandangan, ucapan yang menyakitkan bisa lebih melukai saya tanpa ampun.

***

Begitu merindukan teman-teman di rumah itu. Yang akan memeluk saya, “mari sini, pasti lelah seharian di kantor, minum teh dulu..” Ibu itu akan mengantarkan sendiri dengan tangannya aneka kue hidangan di piring ke hadapan saya, dan tak akan pergi sebelum saya mengambilnya. Mereka memasak dengan tangan dan uang mereka sendiri seluruh hidangan untuk para tamu yang sekian banyaknya itu..

“jangan datang dalam keadaan kenyang, datang kesini kapanpun sedang lapar, dan mohon jangan pulang sebelum kenyang..”

Ada berkah dari setiap makanan itu, makanan yang diolah oleh tangan-tangan yang paling lembut di rumah.. dimasak penuh pengkhidmatan. Pengkhidmatannya luar biasa.

Rindu mereka.

Dari sekian banyak orang-orang yang berlalu di sekitarmu, ada seleksi alam yang mengirimkan nama-nama terpilih kepada hatimu. Nama dari orang-orang yang akan menerima dirimu seutuhnya, bukan karena kamu apa atau siapa, karena dirimu saja. Your whole being . Mereka yang tidak akan mengkhianatimu.

Berikan penghormatan kepada mereka, kirimi mereka doa.

Can’t wait to see them tonight.

Teringat potongan lirik dari lagu karya Sunan Bonang yang dipopulerkan Pak Emha Ainun Nadjib; untuk mengobati hati yang luka, untuk mengobati hati yang rusak..

Tombo ati iku limo perkarane

Kaping pisan moco Qur’an lan maknane

Kaping pindo sholat wengi lakonono

Kaping telu wong kang sholeh kumpulono

Kaping papat kudu weteng ingkang luwe

Kaping limo dzikir wengi ingkang suwe

Salah sawijine sopo bisa ngelakoni

Mugi-mugi gusti Allah nyembadani

.. salah satu obat hati adalah berkumpullah dengan orang-orang shalih ..

***

p.s : reading Osama’s index to calm my heart

  1. What in The Qur’an can help me?
  2. How do we know if God is actually good?
  3. How do I get closer to God?

A lot of people have trouble balancing the love of the Creator and the love of the creation. It is something I myself have struggled with much of my life. On the one extreme, there are people who love the creation as they should only love the Creator. On the other extreme, there are those who reject the love of the creation all together. I think the correct balance is to understand it this way: We have only one Owner over our hearts. That Owner is God. But our hearts also yearn for companionship. The heart searches for its’ companion in the creation. And finding that companion of our heart is one of God’s greatest gifts to us. The problem is when we confuse *Ownership* and *companionship*. We take the creation as Owners and take the Creator as only a companion. And God knows best.

-Yasmin Mogahed

Mount Bromo and the Price of Happiness

real tears when i read the post. it takes only seconds how so related your post to me, remembering how that praying platform really happened to me on my visit to Bromo some months ago.

me and my friend rushed to have wudhu to perform Shubuh, lay the prayer mat on the ground and some visitors stepped on it.. and it was feel so bad, how can seeking best moment of sunrise can be so unconscious.

being in such condition, thinking is the prayer would make other visitors disturbed? my Lord is really Merciful, so we held our prayers to some minutes after the visitors are calm down.. and it feels so bad, because the sun started to rise brighter, means we missed the Subhuh on time..

it’s all about choices.. and Allah is really Merciful..

and after that praying incident, just like you, i don’t know how i don’t really interested in taking picture again.. i just breath the air, feel the breeze.. keep everything in my memory.

Bromo was so enchanting.. and pictures couldn’t get enough to express how breath taking the Bromo is.

thank you for sharing Mba Hanny.

IMG_0375

IMG_0437

 

love and salaam

– m –

 

p.s: written with love and prayers for Bromo.

Fatima

currently reading;

In Shia lore, Fatima lives on in another dimension to witness her sons’ suffering and to weep for them. She is the Holy Mother, whose younger son would sacrifice himself to redeem humanity just as had the son of that other great mother, Mary. Like her, Fatima is often called the Virgin as a sign of her spiritual purity. Like her, she will mourn her offspring until the Day of Judgment,”
Lesley Hazleton, After The Prophet: The Epic Story Of The Shia Sunni Split In Islam

My Notes : Al Taubah 128.

Surat Al Taubah adalah satu-satunya surat di dalam Al Qur’an yang tidak diawali dengan Basmallah. Kalau kata Ustadz saya (dari tafsir Allamah Thabathabai) adalah karena dalam surat Al Taubah begitu kerasnya kecaman dan pemutusan hubungan Allah dari orang-orang munafik dan orang-orang yang mengkhianati dan melanggar perjanjian terhadap Rasulullah (sawa). Pengkhianatan dan perjanjian apakah gerangan ? Apakah orang-orang yang dikecam itu adalah orang-orang pada masa kehidupan Rasulullah (sawa), ataukah juga termasuk kita yang mengkhianati beliau? (tidak usah dikomentar di sini, renungkan saja)

Namun, yang menarik dari surat Al Taubah tersebut adalah bahwa arti kata Al Taubah itu sendiri adalah ampunan. Bahwa karena kasih sayang-NYA,  bahkan ampunan Allah begitu cepat dan begitu jauh lebih besar daripada murka-NYA atas dosa-dosa hamba-NYA.

Menariknya juga, sekeras itu pula Allah mengecam orang-orang musyrik dan orang-orang yang mengkhianati RasulNYA,  di bagian akhir surat Al Taubah ditutup dengan penuh kasih mengenai diutusnya Rasulullah sawa dari kita dan di tengah-tengah kita.

9_128

Sesungguhnya telah datang kepadamu seorang Rasul dari dirimu sendiri. Berat dirasa olehnya penderitaanmu, sangat menginginkan kita keselamatan bagimu, amat belas kasihan lagi penyayang terhadap orang-orang mukmin. [Al Taubah 128]

Dari ayat tersebut tercermin bahwa sifat Rasulullah yang paling utama adalah empati beliau. Berat dirasa olehnya penderitaanmu. Betapa bahwa kita sebagai manusia modern mengalami krisis empati, karena sedikitnya kita menangis. Dan sedikitnya menangis menimbulkan keras hati yang akhirnya empati hilang, kepedulian berkurang. Membayangkan betap jika kita tidak memiliki air mata dan tangisan, hati kita akan sekeras para laskar ISIS itu, mengaku sebagai penegak Islam namun membunuh dengan sekeji itu, dipertontonkan di media, dan yang sampai hati melihatnya pun tanpa empati.

Ayat al Taubah 128 itu pun menunjukkan betapa dekatnya diri kita dengan Rasulullah (sawa), dan bahwa kita tidak pernah sendirian, tidak pernah ada manusia yang mencintai kita sebesar Rasulullah sawa mencintai kita.

.. Maka sampaikanlah shalawat dan pasrahkan dirimu kepadanya [Al Ahzab 56]

Shalawat itu seperti penghubung kita dengan beliau, bahwa dalam kebahagiaan dan kesedihan kita Rasulullah (sawa) selalu hadir.

Salah satu ayat favorit saya.. ayat favoritmu? Please share. 🙂

Take me home to the land

Where the lifeless find meaning to life

Yearning for the day

they meet infallibles in the afterlife

 

The land where the martyrs blood meets the scholar ink

As the hearts together for one cause beat in sync

 

Take me home to the land

Where the poor find wealth

Where the dismayed find cure to their ill health

 

To the land where the rich find worth no money can buy

A cause so worthy they are ready to die.

And fill my heart with the illumination of certitude,
my chest with the illumination of faith,
my intellect with the illumination of honest intentions,
my determination with the illumination of knowledge,
my strength with the illumination of work,
my tongue with the illumination of honesty,
my religion with the illumination of clear evidence from You,
my sight with the illumination of brightness,
my hearing with the illumination of wisdom,
and my faculty of love with the illumination of sincere loyalty to Muhammad and his Household.

(Ziarah Ali Yasin)

… and may everyone safe in observing Muharram …

Mourn by Yourself.

Some are happy by the coming of Muharram as a new year, some are breaking in silence on Muharram because of the tragedy happened more than1400 years ago to the grandson of the most perfect human being on earth.

But why breaking the silence of Muharram by complaining to others about how should others understands our mourn?

If you want to mourn this month, just mourn by yourself. Why others should mourn with you? Why your grieve and your sadness should be important to others?

Mourn by yourself, connecting by yourself why you mourn this month, why you need that mourn for yourself.

Wish everyone a spiritual journey during this Muharram to soften the heart.. some hearts are ill.