Petrichor

pet·ri·chor

ˈpeˌtrīkôr/

Noun : a pleasant smell that frequently accompanies the first rain after a long period of warm, dry weather.

.. it's more beautiful than how it looked i my picture, sorry for my camera quality :) ..

.. it’s more beautiful than how it looked in my picture, sorry for my camera quality 🙂 ..

Indah.

Hari ini kali pertama melihat dan merasakan hujan lagi sejak awal Mei. Di tengah perjalanan saya di atas motor, tiba-tiba hujan turun, dan langsung mengenai saya dengan lembutnya. Bisa merasakan ternyata tidak hanya saya yang bahagia dengan hujan pertama hari ini di Bandung. Sepanjang perjalanan tidak sedikit yang begitu bahagia menyambut hujan. Sebagian mengintip dari balik jendela rumahnya atau tempat kerjanya, sebagian menyengajakan keluar demi merasakan rintiknya di atas tengadah kedua tangannya. Satu yang sama dari semua itu adalah sebaris senyum bahagia. Lovely, masha Allah..

Lebih dari tiga bulan yang lalu, sejak terakhir kali saya melihat hujan. Ketika itu saya sedang mengelilingi keindahan sebuah candi di Trowulan, Mojokerto. Ketika tiba-tiba hujan turun tanpa tanda-tandanya yang mampu saya sadari. Di antara rintiknya, saya berlari menuju sebuah museum di dekatnya, merebahkan diri di atas lantainya. Sengaja tidak mengalihkan diri dari suara selainnya, agar rintiknya jelas terdengar. Menunggu sekitar 4 jam sehingga mulai tertidur di sebuah sudutnya, bersama beberapa warga lokal yang saya temui di sana, yang kemudian menjadi teman-teman saya hingga saat ini.

Hari berikutnya, saya kembali ke Bandung. Dan tidak pernah menyangka itu kali terakhir saya melihat dan merasakan hujan, sampai kemudian hari ini.

Entah bagaimana, hujan pertama hari ini membawa saya mengingat banyak hal indah dari Trowulan, Mojokerto, Alhamdulillah.

.. hujan di Trowulan ..

.. hujan di Trowulan ..

.. can you spot the fog after the rain? ..

.. can you spot the fog after the rain? ..

May you all be blessed with a beautiful rains too, salaam everyone 🙂

Jalan Kaki di Bandung

??????????????????????????????? ??????????????????????????????? ??????????????????????????????? ??????????????????????????????? ??????????????????????????????? ??????????????????????????????? ??????????????????????????????? 8 9 10 20150103_100145 11 13 12 ??????????????????????????????? ??????????????????????????????? ??????????????????????????????? 17 18 ??????????????????????????????? 21 22 ???????????????????????????????

Hari ketiga di tahun 2015, saya berjalan kaki dari Jl. Merdeka – Jl. Braga – Jl. Asia Afrika – Jl. Banceuy – Jl. Asia Afrika dan mengambil beberapa objek foto menarik di mata saya. pictures are taken with heart. 🙂

may everyone in the best of health, faith, and peaceful mind.

Ke Samsat.

Tadi pagi saya sudah bersemangat sekali untuk mengunjungi kantor Samsat guna melakukan pembayaran pajak kendaraan bermotor. Samsat beroperasi mulai pukul 8. Dan saya ingin sampai kesana sebelum pukul 8. Dan ternyata, Samsat cabang Bandung Trade Mall Cicadas ini baru buka mulai pukul 9. Alhasil, saya menunggu di luar mall (yang juga baru akan buka pukul 9). Saya mendengar beberapa dari pengunjung mengeluhkan jam kerja Samsat cabang ini. Ternyata ada jalur khusus pintu masuk menuju Samsat. Mengapa harus menunggu mall buka untuk mulai beroperasi? Bukankah layanan masyarakat itu harus mulai buka jam 8 pagi? Kementrian Bu Susi Pujiastuti bahkan mulai memberlakukan jam kerja jam 7 pagi.

Sulit rasanya berharap kemajuan untuk pelayanan masyarakat yang demikian. Yang lebih menjengkelkan, para penjaga mall itu tidak bisa ramah sedikit saja kepada pengunjung Samsat. Memperlakukan pengunjung seperti para peminta, padahal pengunjung datang ke Samsat untuk berkontribusi bagi negara ini. Beberapa dari mereka berbicara seenaknya dan tidak sopan, bahkan kepada orang tua. Menyesali, sedari pagi harus melihat yang demikian. Lack of humanity. Perlu banyak revolusi.

Ketika mall mulai dibuka, para pengunjung berlarian menuju Samsat. Ternyata berebut mengantri untuk mengambil nomor antrian. Orang tua yang sedari pagi menunggu itu, terdahului oleh yang lain, yang larinya lebih cepat menuju petugas pemberi antrian. Setelah antrian dibagikan, kantor Samsat belum juga mulai dibuka. Kami harus menunggu lagi sekitar 20 menit, baru pintu kantor mereka dibuka. Saya dapat antrian nomor 20, padahal saya bisa yakinkan, jika kantor itu buka jam 8 tepat, saya bisa dapat antrian paing tidak nomor 4.

Sembari menunggu, sejak tiba saya sudah menghabiskan lebih dari 80 halaman dari buku saya. Tiba-tiba ada seorang pengunjung mengajak saya berbincang, mengeluhkan lambatnya jam buka Samsat ini. Saya hanya mengiyakan. Tak disangka, pengungjung itu memberikan nomor antriannya kepada saya. Katanya; dia sudah terlalu terlambat dan harus segera ke tempat kerjanya (karena keterlambatan jam buka Samsat ini) sehingga tidak berniat menunggu lebih lama, dan memutuskan untuk datang lagi besok. Dia memberikan nomor antriannya kepada saya, nomornya 10. Dia berpamit dan wishing me a good luck. Baik sekali, dan indah pula dalam dalam penampakan hehehe. Hal-hal seperti ini yang selalu membuat saya percaya lagi akan humanity. Saya pun memberikan nomor antrian saya kepada yang lain.

Setelah checkout dari transaksi bersama Samsat, saya klik “Tidak Puas” pada layar survey pelayanan mereka. Mari sama-sama berbenah untuk Indonesia lebih baik.

Membeli Kembali Serial Komik Mahabharata

Akhirnya hari ini saya dapat menyentuh kembali komik bergambar serial Mahabharata di tangan saya. Sejak beberapa tahun lalu saya sudah mulai mencarinya, untuk menggantikan koleksi komik milik saya yang telah lama hilang. Lagipula saya belum pernah membaca jilid Pandawa Seda. Selama ini saya selalu membayangkan kapan kiranya saya dapat membaca Pandawa Seda.

Sebetulnya ada beberapa penjual komik tersebut yang saya temukan di internet. Tapi yang saya cari adalah edisi cetakan pertama yang terdiri dari 8 buku (Mahabharata seri A, B, C, D Bharatayuda seri A, B, C da  Pandawa Seda). 4 tahun lalu, saya pernah menemukan seseorang menjualnya, kondisi bekas pastinya, karna yang saya ketahui kemasan edisi pertama sudah tidak cetak lagi. Tapi kala itu saya tidak memiliki uang yang cukup. Komik bagus, kondisi bekas pun harganya pasti mahal, karna banyak dicari pecinta komik. Ketika saya cek beberapa waktu lalu, komik tersebut sudah berpindah tangan kepada pecinta komik lainnya. Bukan jodoh. 🙂

Saya sering menceritakan kisah serial Mahabharata kepada keponakan-keponakan saya, dan mereka sangat tertarik untuk membacanya. Akhirnya saya fikir ada baiknya membeli saja komik komik tersebut, untuk menciptakan romantisme membaca kembali serial Mababharata. Sekaligus sebagai hadiah untuk keponakan-keponakan saya, mereka pasti senang sekali.

Akhirnya..Sabtu ini..di sanalah saya berada. Saya disambut dengan hangat dan ramah oleh pemiliknya, Ibu Erlina. Wajahnya seceria suaranya :). Komik-komik lama lengkap dijual disini. Selain serial pewayangan, dijual pula komik-komik Kho Ping Ho, dan beberapa komik lama lainnya, yang tidak familiar bagi saya. Saya tidak terlalu menggemari komik, kecuali serial Mahabhrata sebetulnya.

Setelah mendapat seluruh komik yang saya inginkan, saya bercakap dengan Ibu Erlina dan mengambil beberapa foto disana.

This slideshow requires JavaScript.

Ibu Erlina sangat ramah, dan menyenangkan. Saya bercakap cukup lama di sofa dengannya, sambil menemaninya minum teh, memakan kudapan, dan menonton acara ruhani kegemaran beliau di televisi. Sehingga pembicaraan kami lebih banyak tentang kemiripan pandangan religius kami, meskipun pada dasarnya kami berbeda secara institusi. Alhamdulillah..

Sekitar satu jam saya menemaninya, mendengar ceritanya, dan mendengar mutiara hikmah yang beliau bagikan kepada saya. Berbicara dengan orang-orang yang sebetulnya jarang kita temui dengan keadaan  seperti itu..selalu menyenangkan. Seperti makanan untuk jiwa. Memberika  ketentraman dan mengalirkan kehangatan ke dalam hati. Menjelang sore, saya berpamit kepadanya. Saya memintanya agar menyebut nama saya di dalam doa- doa beliau.

Beliau seorang yang religius. Beliau berjanji akan menyertakan nama-nama saya khusus di esok hari dalam peribadatannya. Saya berpamit sembari mencium kedua tanganya yang lembut, mengambil keberkahan dari keindahan jiwanya. Tak disangka, dia meraih dan memeluk saya beberapa saat, sembari mengucapkan beberapa doa. Alhamdulillah atas berkah Allah hari ini kepada saya.

Komik serial Mahabharata dikemas menjadi 4 buku. Bab Mahabharata dikemas menjadi 2 jilid A dan B, Bharatayudha dikemas dalam 1 jilid paling tebal, dan Pandawa Seda dikemas dalam 1 jilid paling tipis. Harga total Rp 380.000. Sampulnya dicetak hard cover. Gambar komik di dalamnya sama persis dengan cetakan sebelumnya.

Naah.. Jika ada diantara pembaca sekalian berminat akan komik-komik tersebut, namun kesulitan mendapatkannya, sebagai sesama penggemar komik Mahabharata khususnya, penerbit meminta saya untuk membantu menjualnya via online. Oleh karena itu, saya menawarkan diri saya untuk membantu anda membelikan ke toko tersebut dan mengirimkannya kepada anda. Silahkan komentar disini atau silahkan menghubungi 085318871407 atau lakukan transaksi yang lebih nyaman melalui website penjualan https://www.tokopedia.com/mahabharata/ jika berminat. This is based on trust story, so tidak ada tipu-tipu. Harapannya agar nilai-nilai luhur yang terkandung di dalam kisah epik Mahabharata tidak lekang dimakan zaman.

Berikut yang saya beli, satu set komik serial Mahabharata, Bharatayuda, Pandawa Seda. Dikasih bonus Nakula-Sadewa dan Arjuna Sasrabahu. Dua keponakan saya rela membacanya dari awal bersamaan. 🙂

This slideshow requires JavaScript.

Next Destination : Yogyakarta!

Belum selesai cerita perjalanan Singapura dan Surabaya, saya sudah tergoda untuk membeli tiket kereta ekonomi pulang pergi dari Bandung ke Yogyakarta. Saya berencana solo travelling lagi akhir bulan ini ke Yogyakarta. Ada libur panjang selama 3 hari bertepatan dengan Tahun Baru Saka 1436, ingin turut mengkhidmati acara saudara-saudara kita umat Hindu yang melakukan peribadatannya di beberapa candi di Yogyakarta pada pekan tersebut. Smeoga kita tidak mengganggu dan tidak rusuh seperti tahun lalu yaa.. 🙂

Saya akan bertemu salah seorang teman disana, dan sudah ada beberapa tujuan yang ingin saya kunjungi. Namun sekiranya ada di antara anda yang ingin merekomendasikan tempat-tempat menarik di Yogyakarta, saya akan sangat berterima kasih. 🙂

Berbicara tentang tiket kereta ekonomi AC, saya dapatkan dengan harga 175 pulang-pergi. Ternyata pagi ini saya mendengar kabar bahwa per 1 April 2014 harga tiket kereta ekonomi AC untuk beberapa tujuan jarak jauh akan diturunkan. Sedangkan harga tiket kereta ekonomi jarak sedang malah sudah diturunkan sejak tanggal 1 MAret 2014. Waduh, sayang sekali. Padahal tadinya saya memang berencana pergi ke Yogyakarta pada pertengahan April. Itu berarti saya akan dapat menghemat sekitar 40% dari harga tiket dan bisa dialokasikan untuk menyewa hotel backpacker. Hmm.. walaupun begitu, saya tetap berharap semoga perjalanan saya menyenangkan. 🙂

Oh iya, berikut saya berikan link mengenai kabar gembira turunnya harga tiket kereta ekonomi : Tempo : Harga Tiket Kereta Turun, Rute Mana Saja?

Efek Rumah Kaca | Bober Tropicana, Bandung. June 22, 2012.

>>

>>

Tubuhmu Membiru, Tragis.
Insomnia.
Banyak Asap Di Sana.
Kau dan Aku Menuju Ruang Hampa.
Kamar Gelap.
Bukan Lawan Jenis.
Sebelah Mata.
Balerina.
Melankolia.
Mosi Tidak Percaya.
Jangan Bakar Buku.
Cinta Melulu.
Di Udara (New Version).
Di Udara.
Hilang.
Lagu Kesepian.
Desember.

(Efek Rumah Kaca | Bober Tropicana, Bandung. June 22, 2012.)