Senang Menulis di Aplikasi Notes Pada Handphone

Sejak saya memiliki Samsung Galaxy Fame tahun lalu (sebenarnya ini hadiah ulang tahun dari adik, hehe!) saya jadi semakin senang menulis catatan di dalam aplikasi Notes yang tersedia di dalamnya. Saya jadi bisa menulis kapan pun ketika saya bersama dengan handphone tersebut. Seringnya saya suntuk ketika menunggu seseorang, atau sedang menunggu antrian, sedang dalam perjalanan, saya gunakan untuk menulis. Saya termasuk jarang membawa buku agenda pekerjaan saya kemana-mana, karena biasanya buku agenda saya gunakan terkait pekerjaaan saya saja. Lagipula, saya jadi lebih banyak menulis agenda saya di handphone, karena dilengkapi dengan reminder yang akan mengingatkan kapan agenda saya jatuh tempo misalnya.

Beberapa waktu lalu, saya membaca buku Kidung Angklung Di Tanah Persia yang ditulis oleh Utadz Miftah Fauzi Rakhmat. Naskah buku tersebut ditulisnya dalam handphonenya, disebarkan ke salah satu grup whatsapp, kemudian jadilah buku. Kemarin juga saya baru membaca dari bukunya, bahwa buku karya Yoris Sebastian 101 Creative Notes juga ditulisnya tahun lalu dalam aplikasi notes di handphone Samsungnya. Dan entah berapa banyak penulis lainnya yang menulis naskah buku yang akan diterbitkannya melalui aplikasi notes di handphonenya.

Meskipun begitu, kegemaran saya menulis belum sampai untuk dijadikan sebuah buku seperti yang mereka buat. Tapi saya menuliskannya untuk diterbitkan di blog pribadi. Saya merasa menulis di handphone lebih personal. Terutama, saya merasa lebih mudah dan cepat menuangkan ide yang tiba-tiba muncul. Ide muncul, sebelum kemudian hilang, langsung ketik di handphone. Menulisnya juga terasa lebih mengalir, lebih mudah menuangkan kata-kata.  Jadi, setahun terakhir ini, kebanyakan blog saya diketik melalui handphone, kemudian copy-paste menuju blog. Tidak terasa jadi menambah kerajinan menulis blog. Karena apa yang ingin kita tuliskan sudah tersimpan rapi di dalam draft pada aplikasi notes. 🙂

Image

Bagaimana dengan anda ?

Next Travel : Surabaya!

Will be travelling to Surabaya and offering ziarah to some of Walis in there by end of this January. So excited!

Actually this would be my second visit to Surabaya, but I’m still not sure the places, attractions, food I should check. I would love to visit the traditional markets, museums, mosques, free-entry parks and attractions, and exploring East Java culinary. Museum of Sampoerna, Suramadu Bridge, Tugu Pahlawan, Ampel cemetery & mosque and Mangrove forest in Wonorejo would be on my top list. I booked backpackers hotel in there with reasonable price via Agoda, and hopefully the hotel offer the best room and services.

If anyone could give me reccomendations, suggestions, or tips to travel in Surabaya, I would really appreciating with my pleasure. 🙂

Ber-Disco Lazy Time Bersama Sang Mantan

‘wake me up tonight drive me to the town aa..aaaa’
‘sleep with me tonight..she’s my only one aa..aaaa’

Sabtu malam kemarin pergi menonton konser NIDJI di Garuda Convention Hall Pasteur…
Kesekian kalinya NIDJI mengajak seru-seruan bersama di Bandung..
Pergi menonton (seperti biasa) sendiri..
Tapi..menurut saya,menonton konser sendirian itu rasanya memang lebih seru..
Tidak ada yang dikenal.. jadi…..yha lebih seru saja ! 🙂

Dapat tempat di barisan paling depan pula..
lebih tepatnya merangsek ke bagian paling depan..
karena badan saya kan kecil, jadi mudah sekali menyelinap sana sini
Tentunya berhasil bersalaman juga sama Abang Giring dan Abang Iel..
Hurray !

: chuckles :

pergi dengan membawa kamera pinjaman dari seorang teman,
berharap bisa mengabadikan setiap aksi mereka
tapi setelah mengambil beberapa gambar,
rasanya sayang sekali melewatkan NIDJI yang tampil live di depan mata hanya karena ingin mengambil gambar
gambar mereka toh bisa dicari di mesin pencari kan ?
akhirnya saya berhenti memfoto..
dan bekonsentrasi untuk mengikuti setiap lirik.. dan juga ber-dance gila bersama.. 😀

mungkin karena di barisan depan baju saya yang paling catchy,
(bayangin aja saya pake baju stripes warna terang,padahal pencahayaan dibuat agak redup)
Abang Giring beberapa kali nunjuk-nunjuk saya sambil sesekali nyengir J
Nyengirnya mungkin karena melihat saya bersemangat sekali bernyanyi ,
atau,karena dance-nya paling lincah kali ! 😀
(Heu..kadang-kadang,nonton konser suka bikin lupa diri dan lupa umur..)
Orang di sebelah saya sampai bilang
‘ihhh..Giring ngeliat kamu lagi’
(hehe..ini jujur,bisa dipertanggungjawabkan 🙂 )
Juga terus ngajak untuk lebih bersemangat ikut menyanyi

Seperti biasa lagu yang paling ditunggu ‘Disco Lazy Time’

‘Nothing is forever…
Nothing is for real…
do you have to leave me ? why don’t you just kill me ?

NIDJI tampil dengan 10 lagu (rasanya tetap saja kurang)
sayangnya di akhir konser tidak sempat berfoto bersama mereka
karena pihak manajemen NIDJI tidak menyediakan waktu untuk sesi foto bersama
kita juga tidak diizinkan untuk ikut mereka ke hotel..
karena mereka harus langsung pulang ke Jakarta..

yaaaah..tidak apa-apa..
yang penting hati senang melihat mereka secara langsung lagi..
We love you NIDJI..