
Ramadhan day 26

Ya Allah.. sungguh RahmatMu dan ampunanMu lebih aku harapkan daripada amalan-amalanku. Maka jangan Engkau serahkan segala urusanku kepada diriku, meskipun hanya sekejap mata.. tanpa Pertolongan dariMu dan RahmatMu. Perbaikilah segala urusanku, wahai yang Maha Menjadi Jalan dan Maha Menjadi Tujuanku.
Surat Yusuf is so beautiful. It teaches me that the closest people can betray and cheat on you. Broken hearts can be healed with love, ease comes after hardship, being sad doesn’t equal being ungrateful, and people of patience will have beautiful endings.
Welcome the Holy Month of Rajab.. may Allah replace our anxiety with reassurance. 🤲🏽
Sudah lama sekali tidak menulis disini. Tidak sibuk, hanya malas saja, Terbawa arus bahwa platform menulis sebagai “caption” pada sebuah gambar terasa lebih menyenangkan.. yak, instagram dan sejenisnya!
Lagi sedih, ingin menulis agak panjang.
Minggu lalu iPhone saya bermasalah, hanya masuk logo, setelah itu restart terus menerus. Nampaknya, berawal dari keterlambatan updtae iOS ke versi terbaru. Dan keterlambatan itu juga disebabkan karena full storage, lalu malas mengaturnya, sehinggan iOS tidak terupdate secara otomatis, tapi harus manual.
Dibawa ke counter service katanya harus factory reset dan install ulang iOS. Semua data foto, video, dokumen..hilang. Kemarin-kemarin belum terasa sedih, karena masih seneng euphoria bisa pakai hp lagi setelah 5 hari off.
Baru terasa sedihnya hari ini.
Hari ini sejujurnya cape banget, beberapa hari terakhir anak-anak diare.. Lalu yang satu plus sariawan, yang satu plus tumbuh gigi. Keduanya jadi susah makan. Akhirnya beberapa malam terakhir tidur mereka tidak nyenyak, beberapa kali bangun dan menangis. Pastinya karena lapar, sehingga tidur tidak nyaman. Dan ini tanggal tua, hati deg-degan cukup ga uang belanja sampai akhir bulan.
Hari-hari yang bisa dilalui tanpa memarahi anak, adalah hari-hari yang patut disyukuri. Tapi hari ini rasanya meledak. Jadi marah-marah ke anak-anak untuk hal-hal yang seharusnya tidak perlu marah.
Menjelang mereka tidur pun saat-saat yang menguras emosi. Mereka ingin tetap bermain, meskipun badannya sebenarnya sudah menolak dan meminta segera beristirahat. Kalau sang Ibu, memang selalu dari sehabis Magrib battery mulai lemah, sehingga ngantuk-ngantuk. Akhirnya mereka tidur, mungkin dengan sedikit kesal karena harus saling adu menang dengan saya.
Ketika melihat mereka tidur, barulah rekaman demi rekaman tentang mereka muncul di ingatan. Harusnya hari ini saya bisa lebih sabar, lebih menemani mereka dan “benar-benar hadir” bagi mereka. Harusnya lebih banyak bersyukur, mereka adalah anugerah terindah yang diamanahkan kepada saya.
Kalau sedang haru seperti ini, suka ingin melihat kembali masa-masa dari mulai mereka baru lahir, bertumbuh dari hari ke hari. Tidak menyangka kehilangan ratusan foto dan video mereka bisa sesedih ini. Banyak kenangan yang sangat berkesan tersimpan dalam foto dan video yang tak mampu diingat oleh memory otak saya. Merasa kehilangan sekali.
Setidaknya momen 2 tahun 3 bulan dalam kehidupan mereka yang terekam kini jadi tidak dapat diputar kembali, kecuali mengandalkan ingatan. Padahal mereka senang sekali melihat foto-foto dan video-video mereka dulu. Sehari-hari saya senang sekali mengabadikan saat ketika mereka sedang makan, liburam, bermain, tidur..
Betapa luar biasanya pertumbuhan mereka. Ingin menuliskannya disini beberapa saat yang saya anggap berkesan dalam pertumbuhan mereka agar suatu saat dapat kami baca kembali.
banyak sekali..semua berkelebat putus-putus dalam ingatan. Ingatan kita sudah banyak kontaminasi, sehingga untuk merekam semua kejadian 2 tahun terakhir saja begitu sulit.
Momen kebersamaan dengan keluarga lebih penting, “kehadiran penuh” untuk keluarga tak dapat digantikan oleh apapun. Oleh alat penyimpan tercanggih manapun. Berusaha untuk selalu menanamkan kenangan terbaik yang akan mereka rekam dalam ingatan mereka, untuk mereka ingat di masa mereka tumbuh kemudian. Semoga lebih banyak waktu untuk kami bersama dan mengungkapkan cinta satu sama lain.
Menuliskannya sambil menangis.
I know its not normal when most of the time i think that current situation might be better if i decided to take the other choice, just not this. It’s a backward-looking, unpleasant feeling in which I tended to blame myself and wish I could undo the past.
Letting go is not as easy as how we think of it. Maybe..maybe time will heal everything. But it’s take everything on me to try to be honest to myself that I made mistake, that I should learn from the mistake instead of drowning myself in regret.
Tired of this feeling.
May Allah make it easier for me.
Beberapa saat lalu mendengar kabar mengenai kepergian salah seorang rekan. Sebenarnya saya dengan almarhum tidak begitu saling mengenal, sedikit sekali saling mengobrol untuk waktu yang lama. Namun setiap kali berpapasan, pasti almarhum menyapa lebih dahulu. Bahkan, mungkin.. almarhum tidak tahu nama saya. Hanya menyapa saja, karena itu sudah menjadi karakternya. Sebaliknya, saya hafal namanya, karena begitu seringnya nama almarhum disebut rekan-rekan saya yang lain. Almarhum begitu dikenal oleh kami.
Apa pasal? Mengapa beliau begitu dikenal? Adalah karena pengkhidmatannya yang luar biasa kepada sesama. Saya ceritakan sedikit saja apa yang membuatnya “bersinar”.
Misalkan dalam sebuah acara pengajian, beliau bukan mereka yang duduk di ruangan mendengarkan kajian, namun akan menjadi orang yang pertama membagikan penganan, membereskan sendal dan sepatu, membersihkan ruangan, memunguti sampah-sampah yang tercecer. Beliau juga begitu mudah dimintai tolong. Siapa saja yang pulang kemalaman, beliau akan sedia mengantar.
Saya pernah mendengar dari Ustadz, bahwa kita seringkali diberikan pilihan untuk mengambil atau memberi. Misal ketika berdesakkan di depan dinding Ka’bah, apakah kita akan turut serta berdesakan hingga mampu menyentuhnya, ataukah mendahulukan orang lain untuk menyentuhnya? Melihat orang tua berdiri di bus kota, apakah kita akan memberikan kursi kita kepadanya, ataukah kita akan tetap pura-pura terlelap?
Memberi atau mengambil. Kedua pilihan itu selalu menyertai kita.
Hujan ucapan duka dan doa mengiringi kepulangan rekan tersebut. Kebaikannya dikenang. Dan semua berduka. Betapa bahagianya beliau dapat beroleh kemuliaan yang demikian.
Mengingat rekan saya yang berpulang tersebut, saya memikirkan bagaimana kiranya kepergian saya akan dikenang orang lain.
August 21, 2015. when i newly turn to 27 years old, that’s when the first time i met him.
Communication – The Cardigans
And I saw you
But that’s not an invitation
That’s all I get
If this is communication
I disconnect
I’ve seen you, I know you
But I don’t know
How to connect, so I disconnect
You always seem to know where to find me and I’m still here behind you
In the corner of your eye.
I’ll never really learn how to love you
But I know that I love you through the hole in the sky.
Where I see you
And that’s not an invitation
That’s all I get
If this is communication
I disconnect
I’ve seen you, I know you
But I don’t know
How to connect, so I disconnect
Well this is an invitation
It’s not a threat
If you want communication
That’s what you get
I’m talking and talking
But I don’t know
How to connect
And I hold a record for being patient
With your kind of hesitation
Oh, I need you, you want me
But I don’t know
How to connect, so I disconnect
I disconnect
listen the song here :
…
Lagu ini sering sekali saya putar beberapa hari setelah bertemu dengannya. Karena mendapati ternyata ketika bertemu seseorang, kita mesti siap dengan segala apa yang telah dia lalui, apa yang tengah ia hadapi, apa yang ingin ia jelang.
menyedihkan di awal mulanya, betapa saya betapa sulit menerima kenyataan atas segala apa yang Tuhan hadirkan satu paket dengan kehadirannya. we totally strangers..
hingga kemudian… menyadari, begitu banyak orang-orang asing yang dihadirkan ke dalam kehidupan kita. Bukannya kebetulan, namun sudah ditentukannya, jauh sebelum ruang dan waktu tercipta. take them or leave them.
lots of ♥ fo R.
Pernahkah kamu mendengar tentang jiwa-jiwa yang saling berjumpa di kehidupan lain? Sebenarnya mereka telah mencari satu sama lain di kehidupan ini. Itulah mengapa ketika seseorang bertanya padaku; “bagaimana mungkin kamu tahu bahwa dialah seorang yang tepat untukmu?” Aku mampu uraikan jutaan alasan- tapi yang paling kusukai adalah:
Sebelum ruang dan waktu adalah sebuah konsep,
Sebelum cinta adalah rangkaian puisi,
Sebelum aku ada,
Sebelum ia dicipta,
Tuhan telah menuliskan namanya bersama namaku.
…
August 21, 2015. First time i met him in person. August is special for me. in the first week; i had my birthday, in the middle of the month; first time we chat, in the end of the month; we finally met in person.
He’s like a birthday gift Allah has sent for me. Alhamdulillah for his existence in my life.
his heart and my heart are old friends.
.. August 21, 2015 : first time i saw you from the corner of my eyes ..
i ♥ you, Radityo.
p.s : entah kenapa, beberapa menit sebelum bertemu dengannya di seberang tempat saya berdiri itu, saya seketika berkeinginan untuk menangkap gambar tempat kami akan bertemu. feelings..
Bahkan jika doamu hanyalah ucap syukur, mungkin itu cukup.
Bahkan jika penyucian dirimu hanyalah penerimaan diri, mungkin itu cukup.
Bahkan jika pengkhidmatanmu hanyalah rasa belas kasih, mungkin itu cukup.
Bahkan jika yang dapat kamu tawarkan hanyalah empati, mungkin itu cukup.
Bahkan jika ritualmu hanyalah pemberian maaf, mungkin itu cukup.
Bahkan jika yang dapat kau tebarkan hanyalah rasa damai, mungkin itu cukup.
Bahkan jika tabungan ibadahmu hanyalah kautahan dirimu dari dosa, mungkin itu cukup.
…Selamat berulang tahun.
Kamu berhutang budi yang tak mampu kau tunaikan kepada mereka yang mengucap doa-doa untukmu. Baik mereka yang mengucap doa tertampak di hadapanmu, mengalirkan lautan air matamu. Atau mereka yang melirihkan doa untukmu dalam heningnya, bahkan desau angin tak mampu tiupkan senyap doanya.