10 Days Before Ramadhan

Ya Allah.. sungguh RahmatMu dan ampunanMu lebih aku harapkan daripada amalan-amalanku. Maka jangan Engkau serahkan segala urusanku kepada diriku, meskipun hanya sekejap mata.. tanpa Pertolongan dariMu dan RahmatMu. Perbaikilah segala urusanku, wahai yang Maha Menjadi Jalan dan Maha Menjadi Tujuanku.

Stage of Acceptance

Surat Yusuf is so beautiful. It teaches me that the closest people can betray and cheat on you. Broken hearts can be healed with love, ease comes after hardship, being sad doesn’t equal being ungrateful, and people of patience will have beautiful endings.

Welcome the Holy Month of Rajab.. may Allah replace our anxiety with reassurance. 🤲🏽

2022: Page 365 of 365

..betapa manusianya aku, karena menggenggam semua hal di dunia ini terlalu erat, padahal semua milikMU dan akan kembali kepadaMU. Maka berlakulah atasku apa yang layak bagiMU, bukan apa yang layak bagiku, hingga Engkau ridha atasKU. Sungguh semua dalam persaksianmu.

YOU are the Pain and YOU are the Cure.

——————————————————————

..and take everything from me..until all i know is YOU.

Menyapa Kembali

Masih ada yang menulis blog dan membaca blog di wordpress kah? Atau sudah pada berpindah ke medium? Statistik menurun tajam ya, artinya nampaknya blog sudah mulai ditinggalkan. Tapi rasanya tidak rela meninggalkan halaman rumah kedua saya ini. Mari kita beres-beres.

Beberapa waktu lalu login lagi ke blog ini dan iseng-iseng merubah theme/tampilan halaman dari blog ini. Mencoba berbagai theme, tapi ga ada yang cocok dengan saya, dan ketika mau kembali ke tampilan sebelumnya, saya lupa nama penyedia theme-nya. Diubek-ubek di dashboard tetap tidak ketemu, haha. Ngubek-ngubek dashboard lagi untuk cari theme yang mungkin saya suka, ada yang saya suka! Eh tapi ko ketika mau atur-atur widgetnya, saya gagap banget! 😀

Dulu padahal urusan atur widget demi tampilan penuh pencitraan bisa sat set sat set lancar. Pengaruh usia, hehehe. Besok-besok lagi deh atur-aturnya. Sekarang fokus di menumbuhkan kebiasaan menulis lagi dulu. Kata salah seorang creative speaker, setidaknya kita itu perlu satu wadah untuk menuangkan fikiran, sehingga semua tidak hanya tertinggal dan berlalu di fikiran. Ya apalagi otak saya kapasitasnya semakin berkurang. Mari menulis lagi!

Tapi dengan keinginan menulis lagi ini, saya jadi kefikiran..Menentukan batasan untuk diri sendiri yang boleh dan tidak boleh dituliskan bagaimana ya?

Tentang Kehilangan Video dan Foto di HP

Sudah lama sekali tidak menulis disini. Tidak sibuk, hanya malas saja, Terbawa arus bahwa platform menulis sebagai “caption” pada sebuah gambar terasa lebih menyenangkan.. yak, instagram dan sejenisnya!

Lagi sedih, ingin menulis agak panjang.

Minggu lalu iPhone saya bermasalah, hanya masuk logo, setelah itu restart terus menerus. Nampaknya, berawal dari keterlambatan updtae iOS ke versi terbaru. Dan keterlambatan itu juga disebabkan karena full storage, lalu malas mengaturnya, sehinggan iOS tidak terupdate secara otomatis, tapi harus manual.

Dibawa ke counter service katanya harus factory reset dan install ulang iOS. Semua data foto, video, dokumen..hilang. Kemarin-kemarin belum terasa sedih, karena masih seneng euphoria bisa pakai hp lagi setelah 5 hari off.

Baru terasa sedihnya hari ini.

Hari ini sejujurnya cape banget, beberapa hari terakhir anak-anak diare.. Lalu yang satu plus sariawan, yang satu plus tumbuh gigi. Keduanya jadi susah makan. Akhirnya beberapa malam terakhir tidur mereka tidak nyenyak, beberapa kali bangun dan menangis. Pastinya karena lapar, sehingga tidur tidak nyaman. Dan ini tanggal tua, hati deg-degan cukup ga uang belanja sampai akhir bulan.

Hari-hari yang bisa dilalui tanpa memarahi anak, adalah hari-hari yang patut disyukuri. Tapi hari ini rasanya meledak. Jadi marah-marah ke anak-anak untuk hal-hal yang seharusnya tidak perlu marah.

Menjelang mereka tidur pun saat-saat yang menguras emosi. Mereka ingin tetap bermain, meskipun badannya sebenarnya sudah menolak dan meminta segera beristirahat. Kalau sang Ibu, memang selalu dari sehabis Magrib battery mulai lemah, sehingga ngantuk-ngantuk. Akhirnya mereka tidur, mungkin dengan sedikit kesal karena harus saling adu menang dengan saya.

Ketika melihat mereka tidur, barulah rekaman demi rekaman tentang mereka muncul di ingatan. Harusnya hari ini saya bisa lebih sabar, lebih menemani mereka dan “benar-benar hadir” bagi mereka. Harusnya lebih banyak bersyukur, mereka adalah anugerah terindah yang diamanahkan kepada saya.

Kalau sedang haru seperti ini, suka ingin melihat kembali masa-masa dari mulai mereka baru lahir, bertumbuh dari hari ke hari. Tidak menyangka kehilangan ratusan foto dan video mereka bisa sesedih ini. Banyak kenangan yang sangat berkesan tersimpan dalam foto dan video yang tak mampu diingat oleh memory otak saya. Merasa kehilangan sekali.

Setidaknya momen 2 tahun 3 bulan dalam kehidupan mereka yang terekam kini jadi tidak dapat diputar kembali, kecuali mengandalkan ingatan. Padahal mereka senang sekali melihat foto-foto dan video-video mereka dulu. Sehari-hari saya senang sekali mengabadikan saat ketika mereka sedang makan, liburam, bermain, tidur..

Betapa luar biasanya pertumbuhan mereka. Ingin menuliskannya disini beberapa saat yang saya anggap berkesan dalam pertumbuhan mereka agar suatu saat dapat kami baca kembali.

  1. proses belajar makan squishy 1 yang mengadopsi BLW. Usia 7mo dia sudah bisa makan sop iga dan mengecap seluruh bagian daging iga beserta tulangnya.
  2. kakinya bergoyang-goyang menikmati setiap sesi makan di kursi makannya.
  3. Squishy 1 seringkali diajak berlibur, dan lebih banyak pula bersosialisasi dengan orang lain. Sedangkan squishy 2 lahir hanya 2 bln sebelum pandemi, sehingga hampir tidak ada momen berliburnya dan sedikit sekali rekaman dia bersama orang lain selain kami.
  4. Foto-foto dan video saat saya memberikan mereka media mainan edukatif. Squishy 1 di usia 15mo sudah dapat mengelompokkan warna. Media permainan kesukaan dia saat itu adalah pompom beraneka warna.
  5. Squishy 1 sangat sering saya ajak earthing, duduk di atas rumput tanpa alas kaki dan tanpa pakaian panjang.
  6. Squishy 2 saya ajarkan makan spoonfed, dan saya perkenalkan perrmainan motorik kasar dengan media menyentuh es batu.
  7. Squishy 2 hingga saat ini (usia 13mo) masih belum nyaman menginjak rumput. Earthingnya sangat terbatas.
  8. Usia 14mo squishy 1 sudah bisa makan pakai sendok sendiri, dan makanan yang paling ia sukai di masa-masa itu adalah bubur kacang ketan hitam dan tekwan.
  9. Squishy 2 dapat meminum dari sedotan tanpa pernah saya ajarkan, dia hanya mencontoh kakaknya.
  10. Saya suka sekali memotret masakan yang saya buat untuk mereka.

banyak sekali..semua berkelebat putus-putus dalam ingatan. Ingatan kita sudah banyak kontaminasi, sehingga untuk merekam semua kejadian 2 tahun terakhir saja begitu sulit.

Momen kebersamaan dengan keluarga lebih penting, “kehadiran penuh” untuk keluarga tak dapat digantikan oleh apapun. Oleh alat penyimpan tercanggih manapun. Berusaha untuk selalu menanamkan kenangan terbaik yang akan mereka rekam dalam ingatan mereka, untuk mereka ingat di masa mereka tumbuh kemudian. Semoga lebih banyak waktu untuk kami bersama dan mengungkapkan cinta satu sama lain.

Menuliskannya sambil menangis.

Tentang Jenis Kelamin Bayi

2 minggu lalu saya melahirkan putri kedua saya, dan kebahagiaan bertambah meliputi diri saya.

Sejak awal kehamilan banyak yang mendoakan “semoga anaknya laki-laki ya, biar sepasang”. Beberapa bertanya “udah usg belum? anaknya laki-laki atau perempuan?”. Ada yang bahkan terang-terangan mengatakan “wah perempuan lagi anaknya, coba lagi satu atau dua kali lagi lah biar dapat anak lelaki”.  why oh why people can be so toxic to others.

Entah bagaimana budaya kita sangat concern terhadap jenis kelamin janin dibanding kondisi kehamilan dan kondisi sang ibu misalnya. Diakui atau tidak, di masyarakat kita gap gender masih sangat tinggi. Anak laki-laki dianggap lebih terhormat kedudukannya, sehingga kehadirannya lebih dinantikan dibanding anak perempuan. Anak laki-laki dianggap lebih mendatangkan tahta, mengamankan harta, dan simbol kebanggaan serta kekuatan sebuah keluarga. Oh ya, tidak jarang terjadi “harapan tinggi” untuk memiliki anak laki-laki itu datangnya dari sang ayah.

Merasakan hamil 2 kali, dan melahirkan 2 kali, merasakan janin bersatu dengan diri di dalam buaian, perihal jenis kelamin janin tidak pernah menjadi concern utama saya. Mestinya memang fikiran seorang ibu hamil dijauhkan dari fikiran-fikiran yang mengganggu. Jenis kelamin janin sudah ditetapkan Tuhan satu paket dengan takdir yang akan meliputinya di masa depan, mengapa harus menjadi fikiran yang mengganggu bagi ibu? Fikiran ibu hamil dan ibu yang baru melahirkan sangat rentan terpegaruh karena mood swing akibat perubahan hormon, ketika sering ditanya mengenai jenis kelamin anak, alam bawah sadarnya akan terus memikirkan pula hal tersebut dan melupakan hal lain yang lebih penting perihal kehamilan yaitu kesehatan Ibu dan janin, nutrisi ibu dan janin, psikologis ibu dan janin, yang justru akan berefek panjang hingga di masa depan.

Berapa kalipun saya hamil dan memberikan kehidupan kepada anak perempuan, saya akan tetap bahagia dan tidak akan membiarkan orang lain menghancurkan kebahagiaan itu.

Memiliki Seorang Putri

and how different my life these daaaaayss!

Karena saya memiliki bayi yang sekarang hampir berusia 8 bulan. Dia yang selama di dalam buaian hampir 40 minggu lamanya itu kini menemukan perwujudannya. Pelipur setiap lara saya. Selalu merasa takjub dengan segala kejutan yang mengiringi kehadiran dan pertumbuhannya.

seketika menangis haru ketika menuliskan ini.

bersambung lain waktu..